Kamis, 18 Juni 2009

BELAJAR MENGERTI dan MEMAHAMI

Belajar mengerti dan mengalah untuk orang lain tidaklah mudah bagiku, sebab selama 11 tahun aku hidup sebagai anak tunggal (sebelum adikku lahir ke dunia) yang segala keinginan dan kemauannya dipenuhi (dengan catatan ortu mampu mengabulkannya). Sehingga di sini aku merasa bahwa akulah yang paling benar, akulah yang paling hebat.

Rumput tetangga memang terihat lebih hijau. Itulah yang terjadi padaku, aku merasa penghuni asrama seberang lebih menyenangkan dari pada teman2 di asramaku. Finally hari2 ku lebih banyak kuhabiskan di asrama seberang, bahkan parahnya tidurpun aku “nebeng” tetangga..

Teman2 di asrama ku komplain sama aku, aku pun dipanggil dan di”sidang” dengan berbagai pertanyaan yang selalu kujawab sembarangan….aku merasa, ini hak aku, mereka tidak berhak melarangku untuk lebih akrab dengan mereka.. Aku pun merasa mereka tidak pernah mau memahami aku…

Nasehat mereka hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Sombong memang…tapi aku merasa benar pada saat itu. Apapun yang kuanggap benar, akan selalu menjadi benar.
Tapi aku lupa kalau aku tidak hidup di ruang hampa. Bukan pula di planet Mars. Aku berpijakdi bumi, dan dikelilingi oleh manusia-manusia lain. Aku berada di tengah sekumpulan orang yang punya pemikiran sendiri tentangku. Aku hidup di antara mereka yang menaruh perhatian padaku, memikirkan kebaikanku, dan segala kepentinganku.

Aku juga lupa kalau kesabaran ada batasnya. Ketika mereka sudah mulai lelah memperingatkanku, sampailah mereka pada puncak amarah. Maka aku pun ditinggalkan. Aku sendirian. Dalam dunia yang sebegini luas, nothing left but this selfish girl. Yang tersisa cuma aku dan keegoisanku.

Orang bilang, the regrets always come at last. Penyesalan selalu datang di saat-saat penghabisan. Ketika rasanya tak ada lagi peluang untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala. But they also say, there’s a light beyond the darkest night (although, there’s a fine line between the darkness and the dawn). Tuhan memang begitu teramat baik, always give me a second chance pada hamba-Nya yang bengal ini untuk memperbaiki diri. Be a better human….

Menyenangkan kalo kita dipahami dengan segala keinginan2 kita, namun jangan lupa, kita juga harus bisa memahami orang2 disekeliling kita, terasa sulit memang mengalahkan ke egoan dalam diri, namun tidak ada salahnya hal itu dicoba….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar