Kurengku asaku yang kian luruh
Bersama angkuhnya matahari
Kutatap ia tanpa memandang
Kupandang ia tanpa menilai
Rapuh aku dihadapannya
Ia memberi asa lagi
Saat angin malam dingin dan kejam
Kubiarkan elang mengepak
Kubiarkan burung phoenix bersiul lengking
Membangkitkan jiwa jiwa yang kerdil
Sebuah goresan pena dari seorang sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar