Minggu, 31 Oktober 2010

Menzamankan Digital / Mendigitalkan Zaman


Zaman memang semakin maju dan berkembang pesat, peralatan pun juga sudah mengalami proses modernisasi. Banyak perubahan yg terjadi saat ini.

Tidak salah memang perubahan itu terjadi, namun bukan kah sebaiknya kita juga tidak melepaskan begitu saja, hal2 yang sudah lampau. Sekarang ini sudah tidak ada lagi yang pakai walkman berganti dengan ipod. Tidak ada lagi yang pakai kamera analog berpaling ke kamera digital...

Mmm.....saya cukup merasakan itu, karena tidak ada lagi studio foto yang menggunakan film / klise di sini, padahal masih ada yang menggunakan kamera tersebut (termasuk saya salah satunya), kenapa demikian? Mungkin saya, menurut saya, apabila seseorang menggunakan kamera tersebut, akan dikatakan kuno, ketinggalan zaman atau lain sebagainya....kalo saia sih, pede aja lagi....

Saia mencoba untuk kembali menghidupkan kegiatan potret-memotret dengan menggunakan kamera analog, karena saya punya kamera itu, dan sayang juga kalo gak pernah dipakai...tapi yang jadi masalah, kemana saia harus membawa film nya untuk dicuci?

Apakah saia yang salah karena masih menggunakan kamera analog? Ataukan zaman yang sudah terseret jauh oleh arus modernisasi......

^_^ kalo ada yang tau studio yg masih menerima film untuk dicuci...kabari saia ya.........

Sabtu, 30 Oktober 2010

Merapi Menuai Cerita

Beberapa hari yang lalu, Merapi memuntahkan isi perutnya, meluluh lantakkan beberapa desa yg ada di sekelilingnya...

Marahkan sang Merapi ? mungkin dia hanya sedikit kesal, dia hanya memuntahkan sedikit uneg2 yang ada di dalamnya...waspadalah, Merapi bisa akan lebih ganas dari pada sekarang ini..

Sang Kuncen mbah Maridjan pun menjadi salah satu korban dari keganasan Merapi, beliau meninggal di rumah nya saat sedang shalat Ashar...

Tak hanya Merapi yg membawa cerita, di Mentawai pun keganasan Tsunami juga merenggut kehidupan beberapa anak manusia...

Bantuan yg lamban juga turut menewaskan seorang anak, karena belum sampainya bantuan ke sana, alasan karena cuaca buruk, tak ada Helikopter, tapi kunjungan pak SBY, bisa aja tuh...kenapa bantuannya gak dititipkan aja lewat heli2 yg turut serta....

Mmmm.....janganlah dikorupsi bantuan untuk saudara2 kita yg mengalami musibah...

Bangkit Indonesia.......

" GO GRASS 2010 "

PLN mengadakan program Gerakan Sejuta Pelanggan Sehari / Go Grass 2010

oleh karena itu PLN Ranting Pelaihari mendapat jatah untuk menerima pemasangan listrik sekitar 1000 pelanggan, kebayang dunk gimana repotnya memproses berkas pendaftaran calon pelanggan dalam waktu kurang lebih 1 minggu...hmmm...

Dan manajemen PLN Ranting Pelaihari menunjuk beberapa pekerjanya untuk juga ikut andil dalam membantu seksi yg bersangkutan agar bisa memproses permohonan penyambungan itu dengan cepat...

setelah pontang panting, jungkir balik kerja siang dan malam, mpe salah satu rekan saya menginap di kantor, semua berkas itu dapat di proses tepat waktu, walaupun di akhir pekerjaan ada something trouble, but it's not big problem....

And Now.....

saatnya refreshing.........

Minggu, 24 Oktober 2010

BELAJAR ETIKA KE NEGERI BANGKRUT

WAKIL rakyat kita terus rajin memproduksi kekonyolan demi kekonyolan. Dari kemalasan bersidang yang tidak kunjung sembuh, nafsu membuat rumah aspirasi yang ujung-ujungnya proyek, hingga pelesir ke luar negeri yang dibalut studi banding.

Demi memenuhi syahwat politik itu, miliaran rupiah pun disiapkan. Soal apakah berbagai agenda tersebut masuk akal atau tidak, berguna atau mubazir, ada urusannya dengan rakyat atau tidak, bukan perkara penting lagi bagi anggota DPR.

Kekonyolan paling mutakhir ialah kepergian 8 anggota Badan Kehormatan DPR dan 2 staf ke Yunani, mulai hari ini, untuk belajar soal etika. Total uang negara yang dikuras untuk perjalanan enam hari itu mencapai Rp1,4 miliar.

Alasan mengapa Badan Kehormatan DPR perlu belajar etika ke Yunani pun menggelikan. Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR Nudirman Munir menyatakan studi langsung ke lapangan itu penting dilakukan karena Badan Kehormatan perlu mempelajari aplikasi beretika untuk diterapkan di DPR.

Sengaja dipilih Yunani karena negara itu dipandang memiliki sejarah demokrasi yang tertua. "Kami bisa banyak belajar di sana karena Plato dan Aristoteles berasal dari sana," kata Nudirman.

Tapi, agenda anggota dewan selama kunjungan di negeri yang kini dilanda kebangkrutan ekonomi itu jauh dari substansi soal etika, soal aksiologi, soal nilai-nilai. Wakil rakyat kita hanya ingin mengetahui bagaimana Yunani mengatur anggota parlemen yang merokok. Juga, bagaimana anggota parlemen di sana harus berpakaian.

Lebih aneh lagi, anggota dewan jauh-jauh ke Yunani sekadar ingin mengetahui cara berinterupsi untuk menyampaikan pendapat dalam sidang. Yang hendak dipelajari adalah apakah interupsi cukup dengan mengangkat tangan kemudian bicara, atau ada cara lain.

Sangat susah bagi kita untuk membedakan agenda studi banding para wakil rakyat itu dengan study tour murid taman kanak-kanak.

Dan, untuk hal remeh-temeh itu, negara harus mengisi kocek anggota DPR yang berangkat sekitar Rp165 juta per orang. Sebuah parade kekonyolan yang sempurna.

Padahal, belajar etika tak perlu jauh-jauh ke Yunani. Masih banyak guru besar etika di berbagai universitas di dalam negeri yang bisa diundang untuk memberi ceramah langsung.

Yang jelas, Yunani kuno yang dahulu melahirkan Aristoteles bukanlah Yunani yang sekarang. Yunani hari ini adalah negara yang sekarat ekonominya, yang terancam bangkrut, yang menjadi persoalan bagi Uni Eropa, yang harus diselamatkan dengan suntikan IMF. Salah satu penyebabnya ialah karena Yunani justru ditengarai tak etis, yaitu memoles kinerja ekonominya sampai mengilap agar dapat diterima menjadi negara bermata uang euro.

Dengan ngotot berangkat ke Yunani untuk belajar etika, anggota dewan dengan sendirinya sudah kehilangan etika. Bahkan tergolong kurang ajar, sangat kurang ajar, karena dilakukan Badan Kehormatan yang telah kehilangan kehormatan.


mediaindonesia.com

Perubahan Status bisa Mempengaruhi Tingkah Laku

Mmmm.....
Mungkin ada pro dan kontra dengan Judul diatas, namun kita juga harus mengakui tidak jarang mereka yang sudah mengalami perubahan status menjadi lebih baik, juga mempengaruhi tingkah lakunya dalam pergaulan di kesehariannya. Seandainya sifat nya menjadi lebih baik, sepertinya tidak dipermasalahkan, namun apabila seandainya perubahan itu lebih banyak merugikan orang di sekitar,,,, nah lo....

Bukan tanpa alasan saya menulis seperti ini, there is a clear evidence that explains it. Perilakunya berubah setelah mengalami perubahan status kerja, dari yang tenaga koperasi, menjadi tenaga out sourching. dulu, lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, namun sekarang rasa tanggung jawab itu menurun drastis, dan sering melimpahkan tanggung jawab kepada rekan kerjanya yang statusnya masih tenaga koperasi.

Kalo ditinjau ulang, manajemen memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada seseorang itu menjadi tenaga OSC, karena melihat kinerjanya yang cukup baik. Seyogyanya, apabila diberi kesempatan itu, paling gak, rasa tanggung jawab itu seharusnya bertambah....mmmm.....kok bisa ya.....

Yang kasian sih rekan kerja nya itu....sering ditinggal, sering di persalahkan...aduh......tapi yang namanya rekan kerja nya itu...nrimo apa adanya....

Kasus ini bisa juga di samakan dengan para anggota dewan, yang setelah duduk di kursi nya, malah sering melupakan tanggung jawabnya terhadap janji janji yang telah diucapkannya kepada rakyat.

Mereka lebih senang melakukan studi banding yang menghabiskan anggaran sebesar ratusan milyar rupiah, sementara di negara ini masih banyak anak2 Indonesia yang putus sekolah hanya gara2 tidak bisa membayar iuran sekolah 20.000 / bulan...

Ironis memang.......

Karena Dia Mencintai-Mu dan Mencintai Kekasih-Mu

Ada secoret kisah dari senyuman yang tersirat
Mengukir cerita dari kebisuan yang terpahat
Terlalu berani memang
Untuk memimpikan rembulan jatuh dalam pelukan
Menghayalkan gemintang tidur dalam dekapan

Berikhtiar. . .

Pasrah ku sandarkan raga di batang pohon eru
Bertasbih memuja Asma-Mu di setiap helaan nafasku
Berdzikir memuja kebesaran dan ke-Maha-an Mu
Bersyukur atas rasa cinta yang kini singgah padaku
Bergumam lirih mendendangkan syair merdu
Tentang cinta. . .

Ya Habibi. . .

Jika aku jatuh cinta
Aku ingin mencintainya, karena dia mencintai Mu
Jika aku jatuh cinta
Aku ingin menyayanginya, karena dia mencintai Mu
Tautkan hatiku di simpul hatinya
Aku ingin memilikinya, karena dia mencintai Mu
Rapatkan hatiku di dermaga cintanya
Aku merindukannya, karena dia mencintai Mu
Aku ingin mengabdikan diri padanya,
karena dia mencintai Mu dan mencintai kekasih Mu



15 Oktober 2010

Kamis, 21 Oktober 2010

21 Oktober 2010

Hari ini aku ulang tahun loh......

Met Milad Dini.....
Semoga panjang Umur sehat...
semoga selalu mendapatkan kesuksesan dan keberkahan dalam hidup...
Amin....

(berdoa sendiri...)


24 tahun yg lalu aku datang

dengan penuh tangisan

dengan penuh perjuangan aku dilahirkan



kini, hari ini....


kembali bertemu dengan 21 Oktober

semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi

memperbaiki semua yang salah

membetulkan semua yang keliru

memperkokoh semua yang masih goyah

mempertajam semua yang masih tumpul

mempertahankan semua yang sudah baik



belajar untuk selalu bersyukur atas semua yang di anugerahkan


belajar untuk selalu ikhlas menerima semua yang diberikan

belajar untuk selalu bijak menyikapi semua masalah yang datang



berusaha untuk selalu menghargai sesama


berusaha untuk selalu membawa kegembiraan untuk orang-orang disekitar

berusaha untuk selalu memberikan kebahagiaan untuk mereka yang menyayangi



Semoga di 21 Oktober 2010 ini,


saya DINI DAHLIANI akan menjadi pribadi, insan, hamba, manusia yang lebih baik lagi

Amin Ya Rabbi